Pada umumnya budaya mudik
di Indonesia biasanya terjadi pada perayaan hari besar islam yaitu pada saat
Hari raya Idul fitri/biasa disebut Lebaran. Mudik atau pulang kampung
biasa dilakukan, karena mereka senantiasa rindu untuk pulang ke asal muasal yaitu
kampung halaman/kampung di mana mereka di lahirkan serta kangen akan kasih
sayang dan belaian kasih kedua orang tua tercinta dan sanak saudara serta
teman-teman lamanya.
Lebaran
merupakan waktu yang tepat karena biasanya lebaran di berikan waktu libur yang
sangat lama bagi para pekerja dan anak sekolah untuk itu mereka pada
memanfaatkannya dengan mudik dan biasanya sebab lain yaitu sebab pada hari
lebaran ada dimensi keagamaan, ada legitimasi seolah-olah lebaran adalah waktu
yang tepat untuk berziarah kepada yang sudah meninggal. Mudik ke kampung
halaman adalah kamuflase dari semangat memperoleh legitimasi sosial dan
menunjukkan eksistensinya.
Itulah
awal mula pulang kampung atau mudik menjadi tradisi yang seolah-olah mempunyai
akar budaya. Jadi sesungguhnya, tradisi mudik lebih disebabkan oleh
problem sosial dan sama sekali tidak didasarkan oleh akar budaya. Sebagian
besar para pemudik itu adalah kelompok masyarakat menengah ke bawah yang ingin
menunjukkan kepada masyarakat udiknya seolah-olah di Jakarta mereka telah
mencapai sukses.
Mudik
bermakna pergi ke “udik” atau pulang ke kampung halaman. Setidaknya begitulah
seperti yang disebutkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan
menurut pengertian Wikipedia berbahasa Indonesia, mudik adalah kegiatan
perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik berasal dari
bahasa jawa “Mulih Dhisik” yang artinya pulang dulu (Wikipedia).
Tradisi
mudik yang selalu dikaitkan dengan lebaran, terjadi awal pertengahan
dasawarsa 1970-an, ketika Jakarta tampil sebagai salah satu kota
besar di Indonesia yang mengalami kemajuan luar biasa. Jakarta di bawah
kepemimpinan Gubernur Ali Sodikin (1966-1977), berhasil disulap menjadi
kota Metropolitan. Bagi penduduk kota-kota lain, terutama orang-orang udik,
Jakarta menjelma menjadi kota impian, Jakarta menjadi tempat penampungan
orang-orang udik yang di kampung tidak beruntung dan di Jakarta seolah-olah akan
kaya. Lebih dari 80% para urbans ini datang ke Jakarta hanya untuk mencari
pekerjaan. Di Jakarta eksistensi mereka tenggelam, sementara legitimasi sosial
atas keberadaan mereka juga tak kunjung datang. Itulah sebabnya kehadiran
mereka di Jakarta akan dapat memenuhi harapan hidupnya.
Mudik
atau pulang kampung di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam kendaraan. Ada
yang menggunakan kendaraan pribadi contohnya : Sepeda Motor dan Mobil, dan ada
pula yang menggunakan kendaraan umum contohnya Bus, Kapal laut, Pesawat
Terbang, Kereta Api dsb. Biasanya mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi
butuh tenaga ekstra dan persiapan yang lebih karena menggunakan kendaraan
pribadi biasanya lebih lelah.
1.Tips mudik menggunakan kendaraan
Pribadi
v Persiapkan
Kendaraan yang ada ingin gunakan dengan menservis kendaraannya terlebih dahulu
v Persiapkan
diri kita agar selalu kuat dalam perjalanan karena biasanya pada saat mudik
membutuhkan waktu yang sangat lama
v Persiapkan
barang bawaan yang anda ingin bawa sebelum mudik supaya pada saat mudik tidak
ada barang yang ketinggalan
v Biasakan
pada saat mudik tidak melebihi kapasitas orang dan barang berlebih agar pada
saat mudik terasa nyaman dalam perjalanan
v
Jangan
lupa membawa peta arus mudik agar dalam perjalanan tidak tersasar
v
Jangan
lupa berdoa kepada Allah SWT agar dalam perjalanan di berikan keselamatan oleh
Allah SWT.
2.Tips
mudik menggunakan kendaraan umum
v Waspadai
terhadap kriminalitas desikitar anda
v Mudik
jangan sendirian, khususnya wanita minimal berdua atau lebih
v Jangan
terlalu percaya terhadap orang yang baru di kenal
v Jangan
mau jika di berikan minum/makanan dari orang baru di kenal
v Biasakan
membeli tiket di loket penjualan tiket bukan melalui calo
v Bawa
obat-obatan dari rumah untuk mengantisipasi jika tiba-tiba sakit di jalan
v Catat
nomor kendaraan yang kita naiki untuk menghindari kesalahan kendaraan yang kita
naiki
v Jangan
membawa perhiasan yang terlalu mencolok atau barang-barang yang mewah yang
tidak penting untuk dibawa untuk menghindari kejahatan
v Bagi
wanita jaga penampilan dengan dandan sewajarnya untuk menghindari kejahatan
seksual
v Tegur
pengemudi atau awak bus apabila mengemudikan kendaraannya dengan ugal-ugalan
atau membahayakan keselematan penumpangnya
v Segera
laporkan jika ada hal yang mencurigakan kepada petugas
3.Tips
agar rumah aman saat di tinggal mudik
v Pastikan
seluruh pintu dan jendela dalam kondisi terkunci
v Tinggalkan
rumah dalam kondisi bersih dan aman
v Pastikan
seluruh aliran listrik sudah di lepas untuk menghindari korseleting listrik
v Pastikan
kompor sudah di matikan dan selang dari gas menuju kompor sudah dalam posisi
terlepas
v Jangan
tinggalkan kendaraan anda pada saat rumah kosong.
v Taruh
beberapa pasang sandal di depan rumah agar terlihat banyak orang di dalam rumah
v Jangan menitipkan rumah beserta kuncinya kepada tetangga,
karena selain membebani mereka juga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
akan memperburuk hubungan dengan tetangga.
v Sebelum
mudik sebaiknya memasang terlebih dahulu cctv di sekitar rumah
v Berhenti
berlangganan Koran selama di tinggal mudik
v Titipkan
hewan peliharaan anda kepada orang yang dapat di percayai misalnya tetangga
agar dapat di berikan makan dan minum.
Dampak
positif dari mudik
Biasanya orang yang melakukan mudik
itu dapat bersilahturahmi dan saling bermaafan dengan orang tua, saudara dan
kerabat di kampung halamannya, karena orang mudik biasa di lakukan pada saat
idul fitri atau lebaran pada saat itulah waktu yang tepat untuk bermaafan
karena pada saat idul fitri kita di perintahkan untuk saling memaafkan supaya
kita dapat kembali kesucian terbebas dari dosa yang di lakukan kita kepada
orang lain.
lalu biasanya melakuan dengan membagikan
sebagian harta mereka kepada masyarakat sekitar dalam bentuk uang maupun
sembako yang biasa dikenal dengan nama THR(Tunjangan Hari Raya), tentunya hal
ini secara tidak langsung sedikitnya dapat membantu perekonomian keluarga
masyarakat sekitar.
Dampak
negatif dari mudik
Pertama, terjadi kapitalisasi yang sangat
besar di bidang transportasi dalam volume yang besar dan waktu yang persamaan,
sehingga harga tiket untuk semua jenis transportasi mengalami kenaikan yang
luar biasa. Kedua, mudik memberi andil yang besar meningkatnya harga semua
jenis barang menjelang dan saat lebaran mudik. Ketiga, besarnya tingkat
kecelakaan dalam mudik lebaran, sehingga banyak korban jiwa terutama lalu lintas
di darat. Keempat, untuk menunjukkan gengsi tidak jarang pemudik harus berutang
atau menjual barang yang dimiliki demi mudik lebaran. Kelima, rumah yang
ditinggal pemudik acapkali dimasuki maling dan bahkan ada yang mengalami
kebakaran.
Sumber :
http://kebudayaanindonesia.net/id/news/detail/22/tradisi-mudik-lebaran#.UsFzLdJDu3s
http://www.slideshare.net/musniumar/presentation1pptx-mudik-lebaran
Sumber :
http://kebudayaanindonesia.net/id/news/detail/22/tradisi-mudik-lebaran#.UsFzLdJDu3s
http://www.slideshare.net/musniumar/presentation1pptx-mudik-lebaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar