Rabu, 08 Januari 2014

Budaya Mudik di Indonesia


Pada umumnya budaya mudik di Indonesia biasanya terjadi pada perayaan hari besar islam yaitu pada saat Hari raya Idul fitri/biasa disebut Lebaran. Mudik atau pulang kampung biasa dilakukan, karena mereka senantiasa rindu  untuk pulang ke asal muasal  yaitu kampung halaman/kampung di mana mereka di lahirkan serta kangen akan kasih sayang dan belaian kasih kedua orang tua tercinta dan sanak saudara serta teman-teman lamanya.
Lebaran merupakan waktu yang tepat karena biasanya lebaran di berikan waktu libur yang sangat lama bagi para pekerja dan anak sekolah untuk itu mereka pada memanfaatkannya dengan mudik dan biasanya sebab lain yaitu sebab pada hari lebaran ada dimensi keagamaan, ada legitimasi seolah-olah lebaran adalah waktu yang tepat untuk berziarah kepada yang sudah meninggal. Mudik  ke kampung halaman adalah kamuflase dari semangat memperoleh legitimasi sosial dan menunjukkan eksistensinya.
Itulah awal mula pulang kampung atau mudik menjadi tradisi yang seolah-olah mempunyai akar budaya. Jadi sesungguhnya,  tradisi mudik lebih disebabkan oleh problem sosial dan sama sekali tidak didasarkan oleh akar budaya. Sebagian besar para pemudik itu adalah kelompok masyarakat menengah ke bawah yang ingin menunjukkan kepada masyarakat udiknya seolah-olah di Jakarta mereka telah mencapai sukses.
Mudik bermakna pergi ke “udik” atau pulang ke kampung halaman. Setidaknya begitulah seperti yang disebutkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan menurut pengertian Wikipedia berbahasa Indonesia, mudik adalah kegiatan perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik berasal dari bahasa jawa “Mulih Dhisik” yang artinya pulang dulu (Wikipedia).
Tradisi  mudik yang selalu dikaitkan dengan lebaran, terjadi awal pertengahan dasawarsa 1970-an, ketika Jakarta tampil sebagai  salah satu  kota besar  di Indonesia yang mengalami kemajuan luar biasa. Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Ali Sodikin (1966-1977),  berhasil disulap menjadi kota Metropolitan. Bagi penduduk kota-kota lain, terutama orang-orang udik, Jakarta menjelma menjadi  kota impian, Jakarta menjadi tempat penampungan orang-orang udik yang di kampung tidak beruntung dan di Jakarta seolah-olah akan kaya. Lebih dari 80% para urbans ini datang ke Jakarta hanya untuk mencari pekerjaan. Di Jakarta eksistensi mereka tenggelam, sementara legitimasi sosial atas keberadaan mereka juga tak kunjung datang. Itulah sebabnya kehadiran mereka di Jakarta akan dapat memenuhi harapan hidupnya.

Mudik atau pulang kampung di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam kendaraan. Ada yang menggunakan kendaraan pribadi contohnya : Sepeda Motor dan Mobil, dan ada pula yang menggunakan kendaraan umum contohnya Bus, Kapal laut, Pesawat Terbang, Kereta Api dsb. Biasanya mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi butuh tenaga ekstra dan persiapan yang lebih karena menggunakan kendaraan pribadi biasanya lebih lelah.

1.Tips mudik menggunakan kendaraan Pribadi

v Persiapkan Kendaraan yang ada ingin gunakan dengan menservis kendaraannya terlebih dahulu



v Persiapkan diri kita agar selalu kuat dalam perjalanan karena biasanya pada saat mudik membutuhkan waktu yang sangat lama
v Persiapkan barang bawaan yang anda ingin bawa sebelum mudik supaya pada saat mudik tidak ada barang yang ketinggalan
v Biasakan pada saat mudik tidak melebihi kapasitas orang dan barang berlebih agar pada saat mudik terasa nyaman dalam perjalanan



v  Jangan lupa membawa peta arus mudik agar dalam perjalanan tidak tersasar
v  Jangan lupa berdoa kepada Allah SWT agar dalam perjalanan di berikan keselamatan oleh Allah SWT.

2.Tips mudik menggunakan kendaraan umum

v Waspadai terhadap kriminalitas desikitar anda




v Mudik jangan sendirian, khususnya wanita minimal berdua atau lebih
v Jangan terlalu percaya terhadap orang yang baru di kenal
v Jangan mau jika di berikan minum/makanan dari orang baru di kenal
v Biasakan membeli tiket di loket penjualan tiket bukan melalui calo
v Bawa obat-obatan dari rumah untuk mengantisipasi jika tiba-tiba sakit di jalan
v Catat nomor kendaraan yang kita naiki untuk menghindari kesalahan kendaraan yang kita naiki
v Jangan membawa perhiasan yang terlalu mencolok atau barang-barang yang mewah yang tidak penting untuk dibawa untuk menghindari kejahatan
v Bagi wanita jaga penampilan dengan dandan sewajarnya untuk menghindari kejahatan seksual
v Tegur pengemudi atau awak bus apabila mengemudikan kendaraannya dengan ugal-ugalan atau membahayakan keselematan penumpangnya
v Segera laporkan jika ada hal yang mencurigakan kepada petugas





3.Tips agar rumah aman saat di tinggal mudik

v Pastikan seluruh pintu dan jendela dalam kondisi terkunci


v Tinggalkan rumah dalam kondisi bersih dan aman
v Pastikan seluruh aliran listrik sudah di lepas untuk menghindari korseleting listrik



v Pastikan kompor sudah di matikan dan selang dari gas menuju kompor sudah dalam posisi terlepas
v Jangan tinggalkan kendaraan anda pada saat rumah kosong.
v Taruh beberapa pasang sandal di depan rumah agar terlihat banyak orang di dalam rumah
v Jangan menitipkan rumah beserta kuncinya kepada tetangga, karena selain membebani mereka juga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan memperburuk hubungan dengan tetangga.
v Sebelum mudik sebaiknya memasang terlebih dahulu cctv di sekitar rumah
v Berhenti berlangganan Koran selama di tinggal mudik
v Titipkan hewan peliharaan anda kepada orang yang dapat di percayai misalnya tetangga agar dapat di berikan makan dan minum.




Dampak positif dari mudik

          Biasanya orang yang melakukan mudik itu dapat bersilahturahmi dan saling bermaafan dengan orang tua, saudara dan kerabat di kampung halamannya, karena orang mudik biasa di lakukan pada saat idul fitri atau lebaran pada saat itulah waktu yang tepat untuk bermaafan karena pada saat idul fitri kita di perintahkan untuk saling memaafkan supaya kita dapat kembali kesucian terbebas dari dosa yang di lakukan kita kepada orang lain.
 lalu biasanya melakuan dengan membagikan sebagian harta mereka kepada masyarakat sekitar dalam bentuk uang maupun sembako yang biasa dikenal dengan nama THR(Tunjangan Hari Raya), tentunya hal ini secara tidak langsung sedikitnya dapat membantu perekonomian keluarga masyarakat sekitar.

Dampak negatif dari mudik


          Pertama, terjadi kapitalisasi yang sangat besar di bidang transportasi dalam volume yang besar dan waktu yang persamaan, sehingga harga tiket untuk semua jenis transportasi mengalami kenaikan yang luar biasa. Kedua, mudik memberi andil yang besar meningkatnya harga semua jenis barang menjelang dan saat lebaran mudik. Ketiga, besarnya tingkat kecelakaan dalam mudik lebaran, sehingga banyak korban jiwa terutama lalu lintas di darat. Keempat, untuk menunjukkan gengsi tidak jarang pemudik harus berutang atau menjual barang yang dimiliki demi mudik lebaran. Kelima, rumah yang ditinggal pemudik acapkali dimasuki maling dan bahkan ada yang mengalami kebakaran.

Sumber : 
http://kebudayaanindonesia.net/id/news/detail/22/tradisi-mudik-lebaran#.UsFzLdJDu3s
http://www.slideshare.net/musniumar/presentation1pptx-mudik-lebaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar